“Kegiatan ini bukan sekadar pelatihan biasa. Ada kontribusi nyata yang dilakukan PWRI, terutama melalui kerja sama dengan Uniba Madura yang memberikan peluang beasiswa kuliah gratis delapan semester bagi peserta terpilih,” ungkap KH Imam Hasyim.
Selain memberikan akses pendidikan, PWRI juga menggagas program berbagi takjil Ramadan dengan konsep berbeda. Jika biasanya takjil dibagikan langsung dalam bentuk makanan, PWRI memilih mendistribusikan voucher yang bisa ditukarkan di lapak-lapak pedagang UMKM.
“Ini inovasi yang luar biasa. Dengan sistem voucher, penerima bisa memilih menu berbuka puasa sesuai keinginan, sementara UMKM juga mendapat manfaat ekonomi,” tambahnya.
Ratusan Voucher Takjil PWRI Ludes
Gagasan inovatif PWRI dalam mendukung UMKM mendapat sambutan hangat dari masyarakat Sumenep. Pada kegiatan pembagian voucher takjil di Taman Tajamara, ratusan kupon habis dalam waktu singkat.
Ketua PWRI Sumenep, Rusydiyono, menjelaskan bahwa konsep ini bertujuan untuk menghidupkan ekonomi pedagang kecil di sekitar lokasi.
“Kami ingin Ramadan ini tidak hanya menjadi momen berbagi, tetapi juga memberi manfaat ekonomi bagi UMKM. Dengan menukarkan voucher ke pedagang, roda ekonomi mereka ikut bergerak,” ujarnya.
Tak hanya berbagi, suasana di Taman Tajamara semakin meriah dengan kehadiran live music dari Pottara Coustic. Para pengunjung yang menunggu waktu berbuka menikmati alunan musik akustik sambil bersantai di area taman.
Salah satu pedagang takjil mengungkapkan rasa syukur atas program ini. “Biasanya kalau ada bagi-bagi takjil, pedagang seperti kami tidak terlalu merasakan dampaknya. Tapi dengan voucher ini, dagangan kami tetap laku, dan masyarakat tetap bisa menikmati takjil gratis,” kata seorang penjual es campur.