Sampang – Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur, Nurul Huda atau yang akrab disapa Ra Huda, menyatakan komitmennya untuk memperjuangkan penambahan alokasi Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) bagi lembaga pendidikan Islam di wilayah Madura.
Pernyataan tersebut disampaikan Ra Huda saat menggelar reses tahap II di Desa Aeng Sareh, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, pada Sabtu (28/5/2027).
Kegiatan serap aspirasi itu dihadiri para tokoh masyarakat, tokoh pemuda, serta warga setempat.
Ra Huda menegaskan bahwa lembaga penerima BOP meliputi Pondok Pesantren, Madrasah Diniyah Takmiliyah (MDT), dan Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ).
Ia berjanji akan mengawal secara serius usulan penambahan anggaran tersebut agar mendapatkan prioritas dalam kebijakan Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
“Saya akan kawal dan dorong agar pemerintah provinsi menambah alokasi anggaran untuk madrasah di Madura,” tegas Ra Huda, yang juga merupakan anggota Fraksi PPP DPRD Jatim.
Menurut Ra Huda, selama ini masyarakat merasakan adanya ketimpangan antara sekolah negeri dan swasta. Kondisi itu memunculkan persepsi bahwa madrasah, sebagai bagian dari pendidikan swasta berbasis keagamaan, kurang mendapat perhatian yang memadai dari pemerintah.
Selain memperjuangkan peningkatan BOP untuk siswa dan lembaga, Ra Huda juga menekankan pentingnya dukungan terhadap para guru ngaji, lembaga pendamping, dan keberlanjutan program BOP untuk tahun-tahun berikutnya.
“Karena proses pendidikan di madrasah dan TPQ ini tidak berhenti. Maka, anggarannya juga perlu terus kita dorong agar bertambah dan berkelanjutan,” ujar Ra Huda.
Ra Huda menyebut peran lembaga pendidikan Islam sangat strategis dalam membentuk karakter dan akhlak generasi muda.
Oleh karena itu, ia mendorong agar pemerintah tidak hanya melihat lembaga-lembaga ini sebagai pelengkap, tetapi sebagai pilar utama dalam pembangunan sumber daya manusia di daerah.
“Karena kegiatan pembelajaran melalui lembaga-lembaga pendidikan tersebut juga akan terus berlanjut dan kita dorong penambahan anggarannya,” pungkasnya.