Nur Rois Ahmad selaku Tenaga Ahli dari Tim Badan Usaha Kepakaran Universitas Brawijaya Malang mengatakan ada dua metode yang digunakan dalam evaluasi dan asesmen. Dua metode itu adalah melalui soal-soal dan wawancara terbuka.
Karena istilahnya asesmen, kita tidak membuka rekrutmen terbuka. “Jadi, lebih kepada mengevaluasi kinerja meskipun ada beberapa yang baru,” katanya.
Dalam penerapan asesmen menggunakan tes tulis yang berisi soal-soal tentang Perbup SLRT serta kerja-kerja SLRT dan DTKS yang selama ini mereka kerjakan.
Sementara untuk asesmen terbuka, para relawan akan diwawancarai tentang komitmen dan tes psikologi.
“Cara berkomunikasi, psikologis meraka dan yang paling komitmen karena ini kerja sosial, “tuturnya.
