Revitalisasi HMI ISIB Dimulai: Wajah Baru, Arah Baru, Tantangan Baru

Avatar
Para pengurus Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya periode 2025–2026 mengikuti prosesi pelantikan di Pendopo Pratanu, Kabupaten Bangkalan, pada Kamis, 26 Juni 2025. Momen ini menandai dimulainya masa kepemimpinan baru dengan semangat revitalisasi organisasi.
Para pengurus Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya periode 2025–2026 mengikuti prosesi pelantikan di Pendopo Pratanu, Kabupaten Bangkalan, pada Kamis, 26 Juni 2025. Momen ini menandai dimulainya masa kepemimpinan baru dengan semangat revitalisasi organisasi. (Sumber foto: Aab, 2025)

Bangkalan — Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Korps HMI-Wati (KOHATI), Komisariat Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya (ISIB), mengukir babak baru. Pada Kamis (26/06/2025), mereka resmi melantik jajaran pengurus baru periode 2025–2026 di Pendopo Pratanu, Bangkalan.

Dengan mengusung tema “Revitalisasi Kepemimpinan Strategis Menuju Tata Kelola Organisasi HMI yang Adaptif dan Progresif,” pelantikan ini menandai transformasi penting. HMI ISIB ingin menghadirkan semangat baru dalam menjawab dinamika zaman tanpa menghilangkan akar perjuangannya.

Pengurus Korps HMI-Wati (KOHATI) Komisariat Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya periode 2025–2026 resmi dilantik di Pendopo Pratanu, Kabupaten Bangkalan, pada Kamis, 26 Juni 2025. Pelantikan ini menjadi bagian dari upaya memperkuat peran perempuan dalam kepemimpinan organisasi kemahasiswaan Islam.

Sejumlah tokoh dari alumni HMI (KAHMI), pengurus HMI Cabang Bangkalan, hingga kader aktif dari berbagai komisariat hadir untuk menyaksikan momen ini. Keberadaan mereka menegaskan pentingnya kesinambungan antara generasi senior dan generasi baru dalam membangun organisasi.

Iqbal, perwakilan KAHMI, menggarisbawahi pentingnya kemampuan beradaptasi dalam kepemimpinan mahasiswa. Ia mengingatkan bahwa fleksibilitas tidak boleh berarti meninggalkan prinsip dasar HMI.

“Adaptif bukan berarti kehilangan arah. Justru di tengah tantangan zaman, kita harus memperkuat identitas dan integritas. HMI bukan hanya tempat berorganisasi, tapi ruang pembentukan karakter,” ujarnya tegas.

Sementara itu, Isro’ Mi’roj dari HMI Cabang Bangkalan menyuarakan perlunya keberanian untuk melangkah keluar dari pola lama. Ia menyerukan semangat inovasi agar organisasi tidak sekadar bertahan, tetapi berkembang secara signifikan.

“Kita harus berani mendobrak pola lama yang tidak efektif. Organisasi yang besar bukan karena usia, tapi karena kapasitas orang-orang di dalamnya,” katanya dengan penuh semangat.

Ia pun mengajak seluruh kader untuk menyambut perubahan dengan kolaborasi lintas generasi dan pendekatan baru yang lebih kontekstual. Menurutnya, semangat perubahan tidak boleh berhenti di acara seremonial.

Zainulloh, Ketua Umum terpilih HMI Komisariat ISIB, menutup sesi sambutan dengan pidato strategis yang memaparkan arah kepemimpinan ke depan. Ia menekankan pentingnya membangun struktur organisasi yang responsif namun tetap konsisten dalam visi.

“Kepemimpinan strategis itu berbasis data, kaderisasi, dan profesionalisme. Kita tidak hanya bergerak, tapi tahu arah, punya tujuan, dan cara mencapainya,” tegas Zainulloh di hadapan para hadirin.

Ia juga mengajak seluruh pengurus untuk membangun sistem kerja yang efektif, menjaga idealisme, dan merespons realitas sosial secara cerdas. Zainulloh percaya, revitalisasi sejati hadir ketika visi dan struktur berjalan seiring.

Pelantikan ini bukan sekadar seremonial, tetapi tonggak simbolik dimulainya era baru di tubuh HMI dan KOHATI ISIB. Ke depan, organisasi ini menargetkan peningkatan kualitas kader dan sinergi antar lini untuk menghadapi tantangan kebangsaan yang semakin kompleks.