“Kita harus berani mendobrak pola lama yang tidak efektif. Organisasi yang besar bukan karena usia, tapi karena kapasitas orang-orang di dalamnya,” katanya dengan penuh semangat.
Ia pun mengajak seluruh kader untuk menyambut perubahan dengan kolaborasi lintas generasi dan pendekatan baru yang lebih kontekstual. Menurutnya, semangat perubahan tidak boleh berhenti di acara seremonial.
Zainulloh, Ketua Umum terpilih HMI Komisariat ISIB, menutup sesi sambutan dengan pidato strategis yang memaparkan arah kepemimpinan ke depan. Ia menekankan pentingnya membangun struktur organisasi yang responsif namun tetap konsisten dalam visi.
“Kepemimpinan strategis itu berbasis data, kaderisasi, dan profesionalisme. Kita tidak hanya bergerak, tapi tahu arah, punya tujuan, dan cara mencapainya,” tegas Zainulloh di hadapan para hadirin.
Ia juga mengajak seluruh pengurus untuk membangun sistem kerja yang efektif, menjaga idealisme, dan merespons realitas sosial secara cerdas. Zainulloh percaya, revitalisasi sejati hadir ketika visi dan struktur berjalan seiring.
Pelantikan ini bukan sekadar seremonial, tetapi tonggak simbolik dimulainya era baru di tubuh HMI dan KOHATI ISIB. Ke depan, organisasi ini menargetkan peningkatan kualitas kader dan sinergi antar lini untuk menghadapi tantangan kebangsaan yang semakin kompleks.