Penjualan ini terutama terjadi di pasar saham dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI). Ini menunjukkan adanya rotasi portofolio di kalangan investor asing.
Perincian data menunjukkan nonresiden jual neto sebesar Rp3,98 triliun di pasar saham. Selain itu, ia juga jual neto sebesar Rp5,69 triliun di SRBI.
Namun, mereka melakukan beli neto sebesar Rp5,19 triliun di pasar SBN pada periode yang sama. Ini menandakan diversifikasi preferensi investasi asing di Indonesia.
Secara akumulatif selama tahun 2025 hingga 4 Juni, nonresiden mencatat jual neto signifikan di pasar saham sebesar Rp46,67 triliun. Mereka juga mencatat jual neto di SRBI sebesar Rp19,34 triliun.
Di sisi lain, mereka melakukan beli neto yang substansial di pasar SBN sebesar Rp46,70 triliun. Aliran masuk ke SBN ini secara signifikan mengimbangi keluarnya dana dari saham dan SRBI.
BI terus berkomitmen menjaga stabilitas nilai Rupiah. Mereka memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait dalam upaya ini.
BI juga mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia. Langkah-langkah ini sangat penting di tengah dinamika pasar global dan domestik yang terus berubah.