Said Abdullah Dukung Langkah Hukum PBNU atas Tayangan Televisi yang Lecehkan Pesantren

Admin
Ketua Bidang Sumber Daya DPP PDI Perjuangan, MH. Said Abdullah
Ketua Bidang Sumber Daya DPP PDI Perjuangan, MH. Said Abdullah. (Sumber Foto: Istimewa).

Lebih lanjut, Said mengingatkan seluruh pengelola media, terutama televisi nasional, agar lebih mengutamakan tayangan edukatif dan membangun moral publik, bukan sekadar mengejar rating dengan konten provokatif.

Ia menegaskan bahwa pesantren jauh lebih dulu hadir daripada sistem pendidikan modern, dengan peran besar dalam membentuk akhlak dan kemandirian umat.

Para kiai, kata Said, bukan hanya pengajar ilmu agama, tetapi juga pembimbing dalam bidang pertanian, pengelolaan sumber daya alam, hingga bela diri.

“Para kiai tidak pernah membeda-bedakan santri berdasarkan asal-usul atau kemampuan ekonomi. Banyak santri dari keluarga kurang mampu justru ditanggung penuh oleh kiai,” ungkapnya.

Menurut Said, relasi antara kiai, santri, dan wali santri bukan sekadar hubungan pendidik dan murid, tetapi telah tumbuh menjadi ikatan spiritual dan sosial yang sangat kuat.

“Para kiai membangun pesantren dengan kemandirian dan keikhlasan luar biasa, bahkan banyak yang berdiri tanpa bantuan pemerintah,” tuturnya.

Ia menyesalkan munculnya tayangan televisi nasional yang justru menggambarkan pesantren secara keliru dan menyesatkan publik.

“Sangat disayangkan ada tayangan yang menampilkan kiai seolah pengemis, dan pesantren digambarkan seperti tempat memperkerjakan santri. Ini framing yang menyesatkan dan bertolak belakang dengan kenyataan,” tegas Said menutup pernyataannya.