Sampang Tenggelam di Kasta Bawah pada Porprov IX Jatim 2025

Madurapers
Alun-alun Trunojoyo Kabupaten Sampang berdiri megah sebagai ikon kebanggaan daerah ini, namun sayangnya, pencapaian kontingen Sampang di ajang Porprov Jatim IX 2025 masih tertinggal di level bawah, mencerminkan kontras antara kemegahan fasilitas publik dan prestasi olahraga yang belum optimal.
Alun-alun Trunojoyo Kabupaten Sampang berdiri megah sebagai ikon kebanggaan daerah ini, namun sayangnya, pencapaian kontingen Sampang di ajang Porprov Jatim IX 2025 masih tertinggal di level bawah, mencerminkan kontras antara kemegahan fasilitas publik dan prestasi olahraga yang belum optimal. (Foto: Anaf/Madurapers, 2025)

Sumenep bahkan nyaris menyamai Sampang meski berada di peringkat 30. Sumenep punya komposisi medali serupa dengan Sampang—3 emas dan 3 perak—namun hanya dua keping perunggu lebih sedikit dengan poin tipis 24.

Sampang kini bersama Sumenep jadi kabupaten di Madura yang terperosok ke papan bawah dengan performa stagnan. Dominasi Bangkalan menjadi bukti bahwa kemajuan prestasi bisa dicapai jika ada sistem pembinaan yang serius dan berkelanjutan.

Sayangnya, Sampang gagal menciptakan kejutan, apalagi di cabang olahraga unggulan kabupaten lain yang selama ini dibanggakan. Regenerasi atlet dan anggaran menjadi sorotan tajam dari berbagai pihak.

Ajang Porprov Jatim bukan hanya kompetisi, tapi cermin tata kelola olahraga di tingkat daerah. Bila Sampang tak segera melakukan evaluasi menyeluruh, posisi kabupaten ini akan terus berada di kasta bawah dalam peta olahraga Jawa Timur.

Porprov IX Jatim 2025 membuktikan bahwa tanpa perencanaan dan komitmen, Sampang akan terus menjadi bayang-bayang kabupaten Madura lainnya yang semakin progresif. Saatnya berhenti menyalahkan keterbatasan dan mulai memperbaiki olahraga dari akar.