Ini mengakibatkan penurunan harga garam secara signifikan dan membuatnya lebih terjangkau bagi orang-orang di seluruh dunia. Namun, meskipun demikian, garam tetap menjadi komoditas penting dalam perdagangan internasional.
Pada abad ke-20, garam menjadi lebih mudah diakses oleh masyarakat umum berkat perkembangan infrastruktur transportasi dan perdagangan global. Peran garam dalam industri makanan dan kimia semakin berkembang.
Garam tidak hanya digunakan sebagai bahan pengawet dan penyedap makanan, tetapi juga dalam berbagai proses industri, seperti pembuatan kertas, plastik, dan baterai. Namun, kelebihan konsumsi garam juga telah menjadi perhatian kesehatan masyarakat, dengan peningkatan kasus penyakit jantung dan tekanan darah tinggi.
Di seluruh dunia, garam memiliki makna simbolis dan budaya yang kaya. Di beberapa budaya, garam dianggap sebagai tanda kehidupan dan kesucian, sementara di tempat lain, garam melambangkan persahabatan dan persatuan.
Misalnya, dalam tradisi Hindu, garam diletakkan di ambang pintu sebagai tanda penyambutan yang hangat. Sementara itu, dalam kebudayaan Jepang, garam digunakan dalam upacara pernikahan sebagai simbol keabadian dan kekuatan.
Meskipun garam telah menjadi bagian penting dari sejarah manusia, industri garam menghadapi tantangan baru pada abad ke-21. Perubahan iklim dan degradasi lingkungan mengancam pasokan garam alami, sementara permintaan akan garam yang lebih sehat dan ramah lingkungan semakin meningkat.