Perubahan besar terjadi pada tahun 1945, setelah Indonesia merdeka. Sumenep menjadi bagian dari wilayah administratif Republik Indonesia, dan kemudian berkembang menjadi kabupaten yang mandiri (Pemerintah Kabupaten Sumenep, 2019).
Pada masa kemerdekaan, Sumenep juga mengalami perkembangan pesat dalam berbagai sektor. Di antaranya adalah sektor pendidikan, yang semakin berkembang setelah kemerdekaan Indonesia (Wahid, 2016).
Salah satu warisan budaya yang paling terkenal dari Sumenep adalah Keraton Sumenep. Keraton ini merupakan simbol kejayaan dan kebesaran kerajaan Sumenep pada masa lalu (Abdurrahman, 2015).
Selain Keraton, Sumenep juga memiliki berbagai peninggalan sejarah lainnya, seperti Masjid Jamik Sumenep. Masjid ini merupakan salah satu bangunan bersejarah yang masih kokoh berdiri hingga saat ini (Hasan, 2018).
Tidak hanya sejarah, budaya Sumenep juga sangat kaya, dengan tradisi seni yang berkembang pesat. Seperti seni tari, musik, dan kerajinan tangan yang menjadi ciri khas Sumenep (Yusuf, 2008).
Hari ini, Kabupaten Sumenep terus berkembang dengan mempertahankan warisan budaya dan sejarahnya. Masyarakatnya berkomitmen untuk melestarikan nilai-nilai budaya yang sudah ada sejak berabad-abad lalu (Pemerintah Kabupaten Sumenep, 2019).
Dengan sejarah yang panjang dan budaya yang kaya, Sumenep tetap menjadi kabupaten yang penting dalam peta sejarah Indonesia. Keindahan alam dan warisan sejarahnya membuat Sumenep menjadi salah satu tujuan wisata yang menarik di Pulau Madura (Arifin, 2017).
