Beberapa nama pemain yang menarik perhatian di antaranya Noah Leo Duvart dari Bali United, M. Wildhani Hakim dari Bhayangkara FC, dan Fabregas Pulalo dari PFA Papua. Keberagaman asal pemain menunjukkan keseriusan PSSI menggali potensi dari seluruh pelosok Indonesia.
Akademi dan SSB yang mengirimkan wakilnya meliputi klub-klub Liga 1, pusat pelatihan daerah, hingga sekolah sepak bola swasta. Talenta dari BCFA, ASIOP, hingga Persebaya Surabaya turut ambil bagian dalam seleksi ini.
Nova Arianto menegaskan bahwa seluruh pemain akan dipantau secara ketat dari aspek teknis, fisik, hingga sikap di lapangan. Evaluasi menyeluruh menjadi penentu apakah mereka akan melanjutkan ke tahap berikutnya.
Seleksi gelombang kedua ini merupakan kelanjutan dari gelombang pertama yang digelar dua hari sebelumnya. Setelah gelombang ketiga rampung, tim pelatih akan menyusun komposisi awal skuad Garuda Muda U17.
Para pemain diharapkan tampil optimal demi memperkuat basis masa depan sepak bola nasional. PSSI menargetkan skuad U17 dapat tampil kompetitif di Piala Asia 2026 dan menjadi bagian penting regenerasi tim nasional.
