Pengkhianatan yang dimaksud adalah perbuatan khianat kepada Allah S.W.T., Rasulullah s.a.w., dan amanat. Bentuknya bisa berupa perkataan dan perbuatan yang mengkhianati Allah S.W.T., Rasulullah s.a.w., dan amanat.
Perbuatan tersebut dijelaskan dalam Al-Qur’an, dimana Allah S.W.T., berfirman: “ … janganlah kamu menghianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu menghianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.” (QS Al Anfaal: 27)
Lalu, bagaimana mengatasi pelawa mendapatkan hidayah tersebut? Menurut penjelasan salah satu hadits qudsi solusinya adalah berdoa. Dalam hadits qudsi yang diriwayatkan oleh Abu Dzar. Rasullah s.a.w., bersabda, Allah S.W.T., berfirman: “Wahai hamba-Ku, kalian semua sesat kecuali mereka yang Aku berikan hidayah, karena itu mintalah hidayah itu niscaya Aku akan memberikannya kepada kalian … .” (HR. Tirmidzi).
Sinergis dengan hal tersebut, Al Hafizh Ibnu Rajab al-Hambali menjelaskan cara untuk mendapatkan hidayah tersebut adalah: pertama, beriman kepada Allah S.W.T. Kedua, mentadabburi Al Qur’an. Ketiga, berpegang teguh kepada agama Allah S.W.T.
Keempat, mengikuti Rasulullah s.a.w. Kelima, bertaubat kepada Allah S.W.T. Keenam, bersungguh-sungguh mendapatkan hidayah Allah S.W.T. Ketujuh, mendirikan shalat. Kedelapan, membaca dan meneladani perjalanan hidup nabi dan orang-orang shaleh.
Kesembilan, berdoa meminta hidaya kepada Allah S.W.T. Kesepuluh, percaya bahwa hanyalah Allah S.W.T., yang dapat memberikan hidayah kepada manusia (Suhemi, 2019).