Sri Mulyani menyoroti pentingnya kompetensi teknis dan etika dalam mengelola pajak serta belanja negara. Ia menekankan bahwa sistem keuangan nasional membutuhkan perlindungan ekstra di tengah transformasi digital yang terus berkembang.
“Jika sistem kita lemah, maka seluruh sistem keuangan negara dapat lumpuh,” ujar Menkeu, memperingatkan risiko jika infrastruktur digital tidak dijaga dengan baik. Ia mengajak pejabat untuk menjadikan teknologi sebagai alat memperkuat tata kelola dan kepercayaan publik.
Mengakhiri arahannya, Sri Mulyani mengajak para pejabat untuk menanamkan rasa cinta pada negara dalam setiap langkah birokrasi. “Jangan pernah lelah mencintai Republik Indonesia dan menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab,” katanya, menutup pidato dengan nada patriotik yang penuh makna.