Stabil tapi Tumbuh: Utang Luar Negeri Indonesia Capai $431,5 Miliar di Tengah Ketidakpastian Global

Madurapers
Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia kembali mencatatkan kenaikan signifikan. Data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan total ULN per April 2025 menembus angka US$31,5 miliar — tumbuh 8,2 persen dibandingkan periode sebelumnya. Angka ini menjadi cerminan dinamika pembiayaan luar negeri yang kian kompleks di tengah tekanan global.
Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia kembali mencatatkan kenaikan signifikan. Data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan total ULN per April 2025 menembus angka US$31,5 miliar — tumbuh 8,2 persen dibandingkan periode sebelumnya. Angka ini menjadi cerminan dinamika pembiayaan luar negeri yang kian kompleks di tengah tekanan global. (Sumber Foto: Madurapers, 2025)

Sebanyak 99,9 persen ULN pemerintah berbentuk utang jangka panjang, mencerminkan struktur pembiayaan yang pruden. Sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial menjadi penerima manfaat terbesar dengan porsi 22,3 persen.

Sementara itu, ULN swasta justru mencatatkan kontraksi sebesar 0,6 persen pada April 2025. Namun, lembaga keuangan mulai menunjukkan pemulihan dengan pertumbuhan positif 2,9 persen setelah sebelumnya terkontraksi.

Empat sektor mendominasi ULN swasta: industri pengolahan, keuangan, kelistrikan, dan pertambangan. Sebagian besar dari ULN swasta ini juga berjangka panjang, yakni mencapai 76,9 persen.

Bank Indonesia bersama pemerintah terus menjaga koordinasi untuk memastikan struktur Utang Luar Negeri tetap sehat. Dengan rasio Utang Luar Negeri atau ULN terhadap PDB turun menjadi 30,3 persen, Indonesia menunjukkan ketahanan ekonomi di tengah tekanan global.