Sumenep – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur melalui Dinas Sosial (Dinsos) Sumenep sebut data kemiskinan di pulau garam masih belum jelas.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinsos Sumenep, Ahmad Masuni bahwa sampai sekarang terus diadakan pendataan terhadap masyarakat yang berkategori miskin di lingkungan Sumenep.
“Soal kemiskinan di Sumenep kami masih melakukan pendataan,” ungkap Mahsuni saat ditemui jurnalis madurapers.com, di rungan kerjanya, Jumat (14/1/22).
Pihaknya juga menyampaikan terkait pendataan kemiskinan di Bumi Sumekar bekerja sama dengan Badan Pusat Statis (BPS) Kabupaten Sumenep.
“Terkait kemiskinan di Sumenep harus ada sinkronisasi antara statistik dengan pemerintah daerah,” ungkap Mahsuni kepada media ini.
Mantan Kepala Dinas (Kadis) Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Sumenep itu juga menegaskan soal pendataan kemiskinan juga melibatkan pihak statistik. Karena pusat merangking kemiskinan berdasarkan data statistik.
“Kalau angka saya belum bisa tahu. Karena saya baru sekarang, jadi belum bisa menyebutkan angka. Coba silahkan ke statistik,” ungkapnya.
“Maka dari itu kita ingin tahu titik nolnya di mana. Setelah itu baru mencari solusi untuk bersama-sama mengatasi kemiskinan,” sambungnya.
Mahsuni menjelaskan solusi dilakukan bersama-sama, sebagai supaya fakir miskin di Kabupaten Sumenep bisa berkurang.
“Sudah diusahakan oleh dinas sosial sebelumnya. Bahkan diberikan bantuan kepada fakir miskin di Sumenep, seperti sembako dan beras,” sebutnya.