Pada Mei 2025, IPR tercatat sebesar 232,4 atau tumbuh 1,9 persen secara tahunan, membalikkan kontraksi 0,3 persen yang terjadi pada April. Pertumbuhan ini banyak ditopang oleh kelompok makanan, minuman, tembakau, serta barang budaya dan rekreasi.
Walaupun masih mengalami kontraksi bulanan sebesar 1,3 persen, angka tersebut membaik dibandingkan kontraksi 5,1 persen pada April. Permintaan tetap terjaga selama periode cuti bersama Waisak dan Kenaikan Isa Almasih.
Dari sisi tekanan harga, ekspektasi inflasi menunjukkan dinamika yang beragam. Dalam jangka pendek, tekanan harga diprediksi menurun, tetapi akan meningkat kembali menjelang akhir tahun.
Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) untuk Agustus 2025 tercatat sebesar 139,6, turun dari 141,9. Namun untuk November 2025, IEH diproyeksikan naik tajam menjadi 151,3 dari sebelumnya 144,5.
Survei penjualan eceran ini memberi gambaran bahwa konsumsi domestik mulai pulih, meskipun dibayangi oleh ketidakpastian harga. Menjaga momentum ini akan menjadi kunci dalam mempertahankan pertumbuhan ekonomi nasional.