Pemilihan umum kepala daerah atau pemilukada (district heads election) adalah salah satu momen penting dalam sistem demokrasi di Indonesia. Namun, proses ini tidak selalu berjalan mulus. Kecurangan dan pelanggaran hukum sering kali menjadi masalah yang mengganggu integritas dan kepercayaan masyarakat terhadap sistem demokrasi (democracy system).
Secara teoritis ilmuwan politik seperti Robert A. Dahl, Samuel P. Huntington dan Adam Przeworski memberikan pandangan yang berharga tentang bagaimana mengatasi atau menangkal masalah kecurangan dalam pemilihan tersebut, termasuk di Kabupaten Sumenep pada tahun 2024.
Pemilukada Kabupaten Sumenep 2024 menjadi sorotan bahasan utama, untuk mengantisipasi praktek-praktek kecurangan dan ketidakberesan selama proses pemilihan, yang dalam banyak kasus kerap kali terjadi di pelbagai pemilihan kepala daerah di Indonesia.
Namun, para ilmuwan politik kontemporer terkemuka menekankan bahwa meskipun tantangan besar ada dalam pemilihan tersebut, demokrasi lokal masih dapat diperkuat melalui langkah-langkah yang benar dan tepat.
Menurut Robert A. Dahl, salah satu pemikir politik terkemuka dalam teori demokrasi, kecurangan dalam pemilihan umum atau pemilu dapat diatasi dengan meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam proses pemilihan.
Menjaga agar seluruh tahapan pemilihan terbuka untuk publik dan memastikan adanya mekanisme pengawasan yang kuat dapat menjadi langkah awal yang efektif. Di Sumenep, penerapan teknologi informasi dan partisipasi aktif masyarakat dalam pengawasan dapat menjadi kunci untuk mengurangi peluang terjadinya kecurangan.
Samuel P. Huntington, seorang ilmuwan politik yang terkenal dengan konsep “gelombang demokrasi”, menggarisbawahi pentingnya memperkuat lembaga-lembaga penegak hukum dan keamanan dalam menghadapi kecurangan dalam pemilihan.
