Lebih lanjut, Syamsul menyampaikan, menurut informasi yang sampai kepada PC PMII Bangkalan, tarif pemesanan atribut dan seragam sekolah mulai dari 1 juta – 1.6 juta.
“Hasil laporan dan turlap Tim, bahwa ada yang dikocek tarif 1jt-1.6jt. Pasti sangat membebani bagi masyarakat menengah kebawah ini,” Tukasnya.
Dia juga menjelaskan kondisi di salah satu sekolah koperasi hanya menyediakan kain seragamnya untuk dibuat seragam sendiri oleh murid.
“Ya kira Bos, di salah satu sekolah, disuruh bayar 1.5jt dan seragamnya hanya dikasih kain. Ngada-ngada sekolah ini,” kata dia.
Syamsul menegaskan bahwa PC PMII Bangkalan akan terus inten melakukan pengawalan agar perilaku oknum yang melakukan Pungli tidak merusak proses PPDB
“Saya bersama seluruh Tim, Komisariat, rayon dan kader PMII se-Bangkalan akan terus melakukan pendampingan terhadap masyarakat serta akan kami kawal sampai pungutan antribut sekolah tidak ditekankan kepada wali murid,” tegas Syamsul.
Menurutnya, identitas informen memang dirahasiakan, sebab menjaga kondusifitas. Ia menegaskan hanya akan membuka pada pihak yang berwenang.
“Rekaman, videonya ada di kami. Kami hanya akan membuka kepada pihak yang berwenang. Kami ingin menjaga informan yang telah berkenan membuka kepada kami,” Pungkasnya.