Bangkalan – Lagu Gloomy Sunday menjadi legenda karena nuansa depresif yang mendalam. Liriknya penuh dengan kesedihan dan keputusasaan yang menyayat hati.
Lirik lagu ini menggambarkan duka mendalam setelah kehilangan seseorang. Suasana gelapnya menggambarkan perasaan tidak berdaya dalam menghadapi realitas.
Bagian pertama lagu ini langsung membuka dengan suasana muram. “Sunday is gloomy, my hours are slumberless” menegaskan perasaan gelisah yang terus menghantui.
Frasa “Little white flowers will never awaken you” menandakan kematian yang tidak bisa dihindari. Bunga putih sering dikaitkan dengan pemakaman dan perpisahan abadi.
Bayangan dan kesedihan menjadi teman sang penyanyi dalam lirik “Dearest the shadows I live with are numberless.” Kehilangan ini tidak bisa dihapus dari pikirannya.
Malaikat digambarkan sebagai pihak yang tak peduli dalam “Angels have no thoughts of ever returning you.” Kematian menjadi sesuatu yang tidak bisa ditawar.
Penyanyi bahkan berpikir untuk menyusul orang yang dicintainya. “Would they be angry if I thought of joining you” menandakan keinginan untuk mengakhiri hidup.
Pada bait berikutnya, “Gloomy is Sunday, with shadows I spend it all,” semakin mempertegas kesepian yang dirasakan. Hidupnya kini hanya berisi kesedihan.
Frasa “My heart and I have decided to end it all” secara eksplisit mengisyaratkan niat bunuh diri. Ini menambah kesan tragis dalam lagu ini.
Baris “Soon there’ll be candles and prayers that are said I know” mengacu pada upacara pemakaman. Penyanyi sudah pasrah dengan kematian yang akan datang.
Penyanyi ingin orang lain tidak bersedih atas kepergiannya. “Let them not weep, let them know that I’m glad to go” menunjukkan penerimaan akan takdirnya.