Tren Kemiskinan di Pamekasan 2020-2024: Fluktuasi dan Upaya Pemulihan

Ilustrasi kehidupan penduduk miskin di Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, tahun 2020-2024
Ilustrasi kehidupan penduduk miskin di Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, tahun 2020-2024 (Dok. Madurapers, 2025).

Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) juga mengalami perubahan dari tahun ke tahun. Kedua indikator ini menggambarkan seberapa jauh dan parah kemiskinan dialami oleh penduduk.

Pada 2020, P1 berada di angka 1,89 dan P2 sebesar 0,37. Indeks ini sempat meningkat pada 2022 menjadi 2,05 (P1) dan 0,41 (P2), menandakan kemiskinan semakin dalam dan tidak merata.

Namun, pada 2024, P1 turun menjadi 1,05 dan P2 menjadi 0,14, menunjukkan peningkatan kesejahteraan masyarakat miskin. Penurunan ini mencerminkan bahwa mereka yang berada di bawah Garis Kemiskinan semakin mendekati ambang batas kemiskinan.

Pamekasan masih menghadapi tantangan besar dalam upaya mengurangi kemiskinan dibandingkan kabupaten lain di Jawa Timur. Pada 2020, Pamekasan berada di peringkat 32 dari 38 kabupaten/kota dalam persentase penduduk miskin.

Kondisi ini berlanjut hingga 2024, meskipun tingkat kemiskinan telah menurun. Kota Batu tetap menjadi wilayah dengan angka kemiskinan terendah, sementara Kabupaten Sampang mencatat angka tertinggi di Madura.

Sebagai bagian dari Madura, Pamekasan mencatat angka kemiskinan terendah dibandingkan tiga kabupaten lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun masih tinggi, kondisi di Pamekasan relatif lebih baik dibandingkan daerah sekitarnya.

Program pemulihan ekonomi dan bantuan sosial berperan penting dalam tren penurunan kemiskinan. Pemerintah Kabupaten. (Pemkab) Pemekasan telah menjalankan berbagai kebijakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Kendati demikian, tantangan ke depan masih besar, terutama dalam menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan produktivitas ekonomi. Upaya pengentasan kemiskinan harus terus diperkuat agar tren penurunan dapat dipertahankan.

error:

Eksplorasi konten lain dari Madurapers

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca