Berdasarkan data tersebut, status partisipasi Indonesia tahun 1999–2022 berada dalam kondisi kategori sedang (menengah). Trend-nya era Pemerintahan Gus Dur–Mengawati mayoritas menurun, Pemerintahan SBY meningkat, dan Pemerintahan Jokowi menurun.
Capaian tertinggi skor partisipasi Indonesia era Pemerintahan Gus Dur–Megawati terjadi pada tahun 2020, Pemerintahan SBY terjadi pada 2010–2012, dan Pemerintahan Jokowi tahun 2015–2016 dan 2018, dengan nilai skor masing-masing mencapai 0.50 poin.
Capaian terendah skor partisipasi Indonesia terjadi di era Pemerintahan Jokowi dengan nilai skor hanya sebesar 0.46 poin. Capaian ini terjadi pada tahun 2021–2022. Nilai skor tersebut tidak pernah terjadi pada pemerintahan sebelumnya.
Kondisi partisipasi ini tentu berdampak pada ketahanan demokrasi di Indonesia, dimana menurut data Freedom in the World (FIW) Freedom House, Indonesia pernah mencapainya sebagai negara full demokrasi (free) di era Pemerintahan SBY.
Capaian itu terjadi pada tahun 2005–2012 dengan nilai skor kebebasan (freedom) mencapai 2.5 poin. Skor indikatornya, hak-hak politik (political rights) sebesar 2 poin dan kebebasan sipil (civil liberties) sebesar 3 poin. Capaian ini meningkat dibandingkan dengan era pemerintahan sebelumnya (Pemerintahan Gus Dur–Megawati).
Namun sayang, di era Pemerintahan Jokowi tahun 2014–2022 statusnya kembali menurun menjadi setengah demokrasi (partly free), dengan nilai skor kebebasannya sebesar 3 poin. Nilai skor indikator kebebasannya, hak-hak politik sebesar 2 poin dan kebebasan sipil sebesar 4 poin.