Sumenep – Aksi demontrasi yang digelar oleh sejumlah mahasiswa dengan mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Sumenep (AMPS) pada hari ini, Senin (23/08/2021) di depan Kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Madura, Jawa Timur, tidak ditemui oleh bupati setempat.
Akibatnya, sejumlah massa aksi merasa kecewa sehingga sempat terjadi cekcok panjang dengan Asisten 3 Pemkab Sumenep dan Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) setempat, yang berusaha menemui massa aksi sebagai pengganti bupati.
Koordinator lapangan (Korlap) aksi, Nur Muhammad mengatakan pada dua punggawa Pemkab Sumenep ini, bahwa pihaknya cuma ingin ditemui oleh bupati. Perihal klarifikasi yang disampaikannya oleh Camat Batang-batang dan Bupati Sumenep melalui media, hal itu dinilai tidak dapat menyelesaikan persoalan.
“Bupati hanya memberikan klarifikasi di media, akan tetapi itu tidak meredakan keresahan masyarakat. Kami butuh pernyataan langsung dari bupati disini, jadi bupati harus menemui kami dan kami akan mendengarkan,” bantahannya pada Asisten 3 Pemkab Sumenep dan Kepala BKPSDM yang menemuinya saat aksi berlangsung.
Tidak percaya akan penyampaian pegawai Pemkab Sumenep yang mengatakan bahwa bupati sedang tidak ada di kantor, maka massa aksi tetap memaksa untuk masuk ke dalam guna memastikannya secara langsung.
“Kami akan cek bupati ke dalam, saya siap jadi jaminan jika sampai ada kerusakan yang disebabkan oleh massa aksi. Sebab kami butuh klarifikasi langsung dari bupati, bukan dari asisten,” tegas Nur Muhammad pada pegawai Pemkab.