Meski wisuda resmi ditiadakan, banyak siswa tetap ingin menggelar acara kelulusan. Akhirnya, pihak sekolah bersama komite dan guru bersepakat mengadakan syukuran sederhana di sekolah.
“Karena anak-anak ini memaksa mas, sehingga kami mengadakan rapati dengan komite dan guru. Akhirnya, sepakat tetap mengadakan acara syukuran yang sederhana saja di sekolah, berupa penampilan kreasi siswa,” ucapnya.
Wahed menegaskan, bahwa uang tabungan siswa akan dikembalikan sepenuhnya jika acara syukuran tidak jadi dilaksanakan. Ia menyebut informasi yang menyatakan sekolah hanya mengembalikan sebagian dana adalah tidak benar.
“Kalau wisuda tidak ada mas, tapi kalau syukuran yang sifatnya tidak membebankan orang tua itu ya. Kami masih akan memanggil para wali murid untuk membuat surat pernyataan mas,” jelasnya.
Selain itu, Wahed mengeluhkan banyaknya siswa kelas 12 yang tidak aktif masuk sekolah selama bulan Ramadan. Ia sempat mengancam akan meniadakan acara syukuran jika kondisi tersebut berlanjut.
“Kemarin saya mengancam ke anak-anak, karena banyak siswa yang tidak aktif masuk sekolah di bulan Ramadan ini dengan alasan puasa, jadi saya ancam tidak akan ada syukuran atau apapun,” pungkasnya.