Bupati Fauzi juga menekankan pentingnya gerakan sekolah responsif gender sebagai upaya membangun kesadaran akan kesetaraan gender dalam dunia pendidikan.
“Sekolah harus menjadi laboratorium budaya yang mempersiapkan generasi cerdas dengan hubungan sosial yang saling mendukung tanpa diskriminasi,” tuturnya.
“Melalui kegiatan ini, diharapkan para kepala sekolah dapat menerapkan ilmu yang didapatkan dan menyebarkannya kepada seluruh siswa di lingkungan sekolah masing-masing,” imbuhnya.
Sebagai langkah lanjutan, Disdik Sumenep akan menugaskan tim khusus untuk memantau perkembangan implementasi program ini di sekolah-sekolah, termasuk di wilayah kepulauan.
“Dengan adanya Bimtek ini, para kepala sekolah diharapkan bisa menjadi pionir dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang aman dan setara bagi seluruh siswa,” pungkasnya.