Viral! RSUD Dr. Mohammad Soewandhie Surabaya tidak Menangani Pasien Kritis hingga Meninggal

Tangkapan layar Barisan Nasional Pemuda Madura (BNPM) saat melakukan audensi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Mohammad Soewandhie karena tidak terima pasien kristis tidak ditangani hingga meninggal, Kamis (31/10/2024)
Tangkapan layar Barisan Nasional Pemuda Madura (BNPM) saat melakukan audensi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Mohammad Soewandhie karena tidak terima pasien kristis tidak ditangani hingga meninggal, Kamis (31/10/2024), (Sumber: @sodikbnpm).

Surabaya – Viral! Beredar di media Sosial (Medsos) peristiwa duka yang terjadi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Mohammad Soewandhie Suaranya, Jl. Tambak Rejo No.45-47, Tambakrejo, Kecamatan Simokerto, Surabaya, Jawa Timur diduga pasien kritis tidak ditangani hingga meninggal dunia.

Kejadian ironis itu terjadi pada hari Kamis tanggal 31 Oktober 2024. Dalam video yang beredar, dokter yang bertanggungjawab nampak hanya diam meratapi kesalahannya. Sebab, meminggalnya paien atas ketidakbecusan pelayanan dokter RSUD Dr. Mohammad Soewandhie, Minggu (03/11/2024).

Ketua Barisan Nasional Pemuda Madura (BNPM), H. Rosuli, S.H., M.H., menegaskan pihaknya meminta penanganan pasien tetapi diajak berdebat oleh petugas keamanan. Ia meminta untuk bertemu dengan kepala rumah sakit untuk penanganan kasus meninggalnya pasien.

“Harus bertanggung jawab karena ini persoalan nyawa seseorang. Di depan saya sendiri dia sekarat tidak ditangani apa-apa sampai kemudian dia meninggal,” ujarnya.

Rusli melakukan protes terkait pelayanan rumah sakit yang sangat mengecewakan terutamanya dokter yang dinilai kurang layak karena tidak memiliki etika dan moral. Ia menyebut Kalo tidak ramai seperti ini, mungkin pasien yang lainnya tidak ditangani juga.

Dalam unggahan akun tiktok dengan nama sodikbnpm, rusli marah-marah kepada direktur rumah sakit. Pihaknya tidak terima atas kinerja buruk yang dilakukan oleh tim dokter dalam menangani pasien. Direktur rumah sakit dianggap lalai melaksanakan tanggung jawabnya hingga terjadi pasien yang meninggal akibat tidak ditangani.

“Kamu tidak punya kejiwaan, kamu tidak punya kemanusiaan. Saya pastikan kamu dilaporkan secara pidana. Saya sudah etis sama kamu, tidak ada gunanya direktur seperti itu,” teriaknya.

error:

Eksplorasi konten lain dari Madurapers

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca