Program ini juga disambut baik oleh Sekretaris Desa Prancak, Ali Makki, yang menyampaikan apresiasinya terhadap program ini.
“Kami sangat mengapresiasi inisiatif Wahid Foundation dan Kedutaan Besar Denmark yang mendukung upaya desa kami untuk lebih siap dalam menghadapi perubahan iklim. Dengan adanya kegiatan seperti ini, masyarakat tidak hanya mendapatkan pengetahuan baru, tetapi juga terlibat langsung dalam merumuskan langkah-langkah konkret yang bisa dilakukan,” ungkapnya.
Selain itu, keterlibatan perempuan dalam program ini menjadi sorotan utama. Dewi Wardani, salah satu perwakilan perempuan dari Desa Prancak, menyatakan komitmennya untuk menyebarkan pengetahuan dan pengalaman yang didapat selama kegiatan kepada komunitas lainnya.
“Sebagai perempuan, kami sering kali menjadi kelompok yang paling rentan terhadap dampak perubahan iklim. Namun, melalui program ini, saya merasa lebih siap dan percaya diri untuk berperan aktif dalam melindungi desa kami dari ancaman lingkungan. Saya berkomitmen untuk membagikan pengetahuan ini kepada perempuan lain di desa agar kita bisa bersama-sama membangun ketahanan,” katanya.
Melalui program WE CARE, Wahid Foundation juga berupaya untuk memperkuat kapasitas masyarakat dalam menghadapi bencana alam seperti banjir, tanah longsor, dan kekeringan yang sering melanda wilayah pesisir dan pedesaan. Di akhir kegiatan, para peserta FGD menyepakati beberapa langkah utama dalam Renaksi, seperti meningkatkan upaya reboisasi, mengoptimalkan sistem pengairan, dan memperkuat kolaborasi antarwarga dalam penanganan bencana.