“Kita melihat bahwa ada permasalahan sistem aliran sungai di sekitar rumah sakit ini. Sungai yang berada di depan rumah sakit sebenarnya sudah ada, namun jika volume air terlalu besar, tetap harus ada sistem pembagian aliran yang baik,” ujar Emil, Selasa (18/03/2025).
Selain sedimentasi yang tinggi di beberapa titik sungai, ada kendala lain seperti aliran air yang terhambat di wilayah pemakaman dekat rumah sakit. Beberapa warga juga menolak normalisasi sungai di Jembatan Putri karena khawatir tanah di sekitar mereka akan ambrol.
Ia menegaskan, solusi seperti pembangunan srengsengan (dinding penahan) akan diupayakan agar masyarakat merasa aman. “Kita tetap berusaha mencari solusi yang tidak merugikan masyarakat, tetapi jika tetap ada penolakan yang tidak berdasar, kita akan mencari regulasi yang memungkinkan pelaksanaan normalisasi tanpa persetujuan individu tertentu,” tambahnya.
Selain itu, Emil juga menyoroti bahwa pertemuan tiga aliran sungai di wilayah ini menjadi faktor yang menyebabkan air meluap, terlebih saat air laut sedang pasang. “Oleh karena itu, berbagai upaya penanganan, termasuk pengerukan sungai dan pembenahan aliran air, akan dilakukan untuk mengurangi risiko banjir ke depannya,” pungkasnya.
