Wamenkeu Suahasil Tekankan Sinergi dan Fleksibilitas dalam Pengelolaan APBN

Madurapers
Suahasil Nazara, Wakil Menteri Keuangan Republik Indonesia (Wamenkeu RI), berbicara dalam acara “Leader’s Corner: Leading to Transform,” bagian dari rangkaian Kemenkeu Learning Festival (KLF) 2025, di Jakarta pada Kamis (26/06/2025). Dalam acara ini ia menyoroti pentingnya fleksibilitas dan kolaborasi dalam pengelolaan kebijakan fiskal nasional.
Suahasil Nazara, Wakil Menteri Keuangan Republik Indonesia (Wamenkeu RI), berbicara dalam acara “Leader’s Corner: Leading to Transform,” bagian dari rangkaian Kemenkeu Learning Festival (KLF) 2025, di Jakarta pada Kamis (26/06/2025). Dalam acara ini ia menyoroti pentingnya fleksibilitas dan kolaborasi dalam pengelolaan kebijakan fiskal nasional. (Sumber foto: Kemenkeu RI, 2025)

Jakarta – Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu), Suahasil Nazara, menekankan pentingnya penguatan sinergi dan fleksibilitas dalam mengelola keuangan negara di tengah tantangan ekonomi global yang semakin kompleks. Dalam situs resmi Kementerian Keuangan Republik Indonesia (Kemenkeu RI), Kamis (26/06/2025), ia menegaskan bahwa respons fiskal yang adaptif dan terintegrasi menjadi kunci menghadapi dinamika ekonomi dunia yang terus berubah.

Dalam acara Leader’s Corner: Leading to Transform yang menjadi bagian dari rangkaian Kemenkeu Learning Festival (KLF) 2025, di Jakarta, Kamis (26/06/1025), Suahasil menyoroti urgensi perubahan paradigma dalam pengelolaan APBN. “APBN itu harus fleksibel. Semester I 2025 kita memasuki tahun anggaran dengan arahan Presiden: efisiensikan anggaran. Jadi tidak bisa lagi mindset-nya hanya ‘DIPA saya sekian, maka saya jalankan sekian’,” ujar Suahasil di hadapan jajaran Kemenkeu.

Ia mengungkapkan bahwa Kementerian Keuangan telah melakukan efisiensi hampir Rp9 triliun sebagai bentuk konkret implementasi arahan Presiden. Suahasil menyatakan bahwa efisiensi bukan hanya soal pemangkasan anggaran, melainkan soal bagaimana setiap unit mampu menyelaraskan langkah dalam kerangka kebijakan fiskal nasional.

Wamenkeu juga menekankan bahwa semua unit kerja di Kementerian Keuangan bertanggung jawab terhadap pengelolaan fiscal tools secara strategis. “Teman-teman (di Kemenkeu) itu memegang yang namanya fiscal tools di unit masing-masing. Jangan hanya berpikir mengenai fiscal tools-nya sendiri, tapi pikirkan sinerginya dengan unit lain,” tegasnya.

Menurut Suahasil, sinergi lintas unit diperlukan agar respons fiskal yang dibangun tidak terfragmentasi dan mampu menjawab tantangan global dengan lebih efektif. Ia mengajak seluruh jajaran Kemenkeu untuk memperkuat kerja sama lintas sektor dan tidak hanya terpaku pada tugas masing-masing unit.