Dalam sejarah filsafat, ada tokoh yang namanya terukir dengan indah dalam lembaran waktu: Zeno dari Elea. Meskipun hidupnya terjadi lebih dari dua ribu tahun yang lalu, pemikirannya masih memiliki dampak besar pada dunia modern. Siapakah Zeno, dan apa yang membuatnya begitu berpengaruh?
Zeno lahir di Elea, sebuah kota kecil di Italia selatan, sekitar tahun 490 SM. Meskipun sedikit yang diketahui tentang kehidupan pribadinya, warisan pemikirannya yang revolusioner telah mengubah cara kita memahami dunia di sekitar kita.
Salah satu kontribusi paling terkenal Zeno adalah paradoksnya yang terkenal, yang membawa kita ke dalam dunia filsafat matematika. Salah satu paradoks yang paling terkenal adalah paradoks Achilles dan Kura-Kura. Dalam paradoks ini, Zeno mengajukan pertanyaan: jika Achilles, seorang pelari yang cepat, memberikan kura-kura start yang diunggulkan, bisakah dia mengejar dan menyalipnya?
Meskipun Achilles jauh lebih cepat dari kura-kura, Zeno berargumen bahwa sebelum Achilles bisa mengejar kura-kura, dia harus mencapai setengah jarak yang terpisah antara mereka. Kemudian, sebelum dia mencapai titik itu, dia harus mencapai setengah dari sisa jarak, dan seterusnya, membawa kita ke dalam serangkaian tak terbatas dari perpecahan ruang. Akibatnya, menurut Zeno, Achilles tidak akan pernah bisa menyalip kura-kura.
Paradoks ini, bersama dengan paradoks lain yang dia usulkan, seperti paradoks Paradox of the Arrow dan Dichotomy, mendorong manusia untuk berpikir lebih dalam tentang sifat waktu, ruang, dan gerakan. Meskipun paradoks ini mungkin tampak sederhana, mereka mencetuskan perdebatan yang panjang di antara para filsuf, ilmuwan, dan matematikawan selama berabad-abad.