100 Hari Mandek, Mahasiswa Bangkalan Gempur Bupati dengan Lima Tuntutan Keras

Madurapers
Bupati Bangkalan, Lukman Hakim, ajak himpunan mahasiswa Bangkalan (HIMABA) duduk dan menyampaikan aspirasinya dengan kepala dingin
Bupati Bangkalan, Lukman Hakim, ajak himpunan mahasiswa Bangkalan (HIMABA) duduk dan menyampaikan aspirasinya dengan kepala dingin (Sumber Foto: Madurapers, 2025).

Bangkalan – Puluhan mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Bangkalan (HIMABA) menggelar aksi damai di depan Kantor Bupati Bangkalan. Mereka menyuarakan kekecewaan atas kinerja Bupati Lukman Hakim yang dinilai mandek selama hampir 100 hari masa jabatan, Rabu (07/05/2025).

Maskur, Ketua Umum HIMABA, menyatakan aksi ini merupakan bentuk kontrol sosial dari mahasiswa. Ia menegaskan bahwa janji kampanye Lukman belum diwujudkan secara nyata.

“Kami datang dengan damai, namun dengan tegas kami mengecam keras ketidakseriusan Bupati Bangkalan dalam menjalankan roda pemerintahan. Tidak ada inovasi, tidak ada pembaruan. Masyarakat menunggu terlalu lama,” tegas Maskur dalam orasinya, Rabu (07/05/2025).

Rofik, Koordinator Lapangan (Korlap) aksi damai tersebut, juga menyoroti minimnya perubahan yang dilakukan oleh pemerintah daerah. Ia membacakan lima tuntutan utama HIMABA yang harus segera dipenuhi.

Lima tuntutan itu meliputi:

  1. Evaluasi menyeluruh terhadap kompetensi guru di setiap sekolah melalui pengawasan ketat oleh Dinas Pendidikan;
  2. Audit dan transparansi mekanisme penyaluran dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Program Indonesia Pintar (PIP), yang dalam praktiknya tidak sampai kepada siswa secara merata;
  3. Permintaan keterbukaan informasi terkait titik-titik perbaikan infrastruktur jalan tahun 2025, yang selama ini tidak dipublikasikan secara jelas kepada masyarakat;
  4. Penguatan pengawasan terhadap kinerja pelayanan publik di tingkat kecamatan, yang dinilai masih minim pengawasan dan kurang responsif; dan
  5. Tindakan tegas untuk memberantas mafia pungli (pungutan liar) yang merugikan masyarakat dan mencoreng integritas pelayanan pemerintah daerah.

Massa aksi membawa spanduk, poster, dan menyampaikan orasi secara bergantian. Mereka meminta agar Bupati Lukman tidak hanya mendengar, tapi juga segera bertindak.

Menanggapi aksi tersebut, Bupati Lukman Hakim menyampaikan klarifikasi kepada media. Ia mengakui belum banyak aksi nyata yang dilakukan selama 100 hari pertama pemerintahannya.

“Kami tidak tinggal diam. Dalam bidang pendidikan, misalnya, kami sudah melakukan pendataan. Ada sekitar 90 sekolah yang belum memiliki kepala sekolah definitif, baik di jenjang SD maupun SMP. Saat ini proses pengusulan sedang berjalan,” terang Lukman.