Ekonomi RI Tumbuh 5,12 Persen, Said Abdullah Soroti Pentingnya Pendidikan dan Kesehatan

Admin
Ketua Banggar DPR RI dari Fraksi PDI-Perjuangan, MH Said Abdullah. (Sumber Foto: Istimewa).

Jakarta – Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, MH Said Abdullah, memberikan apresiasi terhadap kinerja pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dalam 10 bulan terakhir yang menunjukkan tren positif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

Hal ini berdasarkan surat edaran pemerintah Nomor: 2 Tahun 2025.205.4/2025.

Namun, ia mengingatkan agar pemerintah tidak melupakan fondasi utama pembangunan, yaitu penguatan sumber daya manusia (SDM).

“Kalau melihat capaian, transisi baru berjalan hampir 10 bulan, ada tanda-tanda kenaikan signifikan. Kuartal I tumbuh 4,87 persen, kuartal II sebagaimana disampaikan BPS mencapai 5,12 persen,” ujar Said Abdullah, Senin (18/08/2025).

Politikus PDI Perjuangan itu menegaskan bahwa pembangunan ekonomi yang berkelanjutan hanya bisa tercapai bila kualitas SDM ikut ditingkatkan.

Menurutnya, ada tiga prioritas yang harus menjadi fokus pemerintahan Prabowo saat ini, yaitu pendidikan bagi semua, kesehatan inklusif, dan program Makan Bergizi Gratis (MBG).

“Yang kita effort kuncinya adalah peningkatan SDM unggul. Titik tekannya pada itu. Karena astacita pembangunan jelas: pertama pendidikan bagi semua, kedua kesehatan inklusif, dan ketiga program MBG,” tegasnya.

Selain SDM, Said juga menyoroti indikator efisiensi pembangunan, yakni Incremental Capital Output Ratio (ICOR). Saat ini, ICOR Indonesia berada di angka 6,1–6,2, lebih tinggi dibanding Vietnam yang sudah mencapai 4,6.

Kondisi ini menunjukkan Indonesia masih perlu mengeluarkan biaya lebih besar untuk menghasilkan output ekonomi yang sama.

“Dengan akselerasi program pemerintah hari ini, ICOR bisa ditekan lebih rendah. Itu artinya Indonesia bisa mendekati capaian Vietnam, bahkan melampauinya,” kata Said optimistis.

Lebih jauh, Said Abdullah juga menyinggung program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menjadi salah satu program unggulan Presiden Prabowo.

Ia menilai program ini memang masih dalam tahap awal, tetapi pondasi pelaksanaannya sudah mulai terbangun.

“MBG masih awal, ini baru meletakkan fondasi, persentasenya belum signifikan. Tapi kita berharap alokasi anggaran bisa terserap di akhir tahun, sehingga output dan outcome dapat terlihat nyata,” pungkasnya.