Thales adalah orang pertama dari Tujuh Orang Bijak di Yunani Kuno. Ia dikenal sebagai pelopor (filsuf pertama) filsafat di masyarakat Yunani kuno pada abad ke-6 SM (Sebelum Masehi). Filsafat Yunani ini merupakan embrio lahirnya filsafat Barat.
Thales lahir di Miletus, Ionia, Asia Kecil (sekarang: Balat termasuk wilayah negara Turki) sekitar pada 624/620 SM dan meninggal dunia di kota yang sama sekitar pada 548/545 SM pada usia 78 tahun.
Ia adalah seorang filsuf, insinyur, dan pebisnis (saudagar/pedagang) yang ahli di bidang matematika (geometri), astronomi, psikologi, dan politik. Ia mendirikan beberapa sekolah gratis di Miletus, Yunani kuno.
Pemikiran Thales dipengaruhi dan mempengaruhi pemikir/filsuf yang lain. Ia dipengaruhi oleh Astronomi Babilonia dan Matematika dan agama Mesir kuno. Ia mempengaruhi pemikiran filsafat Pythagoras, Anaximander, Anaximene, dan Xenophanes.
Pemikiran filsafat Thales yang terkenal adalah tentang: (1) dunia, (2) geometri, (3) jiwa, dan (4) politik.
Filsafat kosmologi Thales menjelaskan, bahwa bumi keluar dari laut dan terapung di atasnya. Air sebagai prinsip dasar, pangkal, dan pokok segala sesuatu di dunia.
Air menurut pemikiran kosmologinya adalah zat yang tidak konstan. Ia bisa berubah padat, cair, dan gas. Zat ini merupakan sumber kehidupan di alam semesta.
Di matematika, Thales memperkenalkan konsep bukti logis (rasional: ilmiah) untuk proposisi abstrak. Di bidang geometri, Thales menyumbangkan pemikirannya yang dikenal dengan teorema Thales.
Teorema Thales tersebut adalah lima teorema geometri. Lima teorema ini adalah sebagai berikut:
Pertama, sebuah lingkaran dibagi dua berdasarkan diametrinya. Kedua, sudut di dasar setiap segitiga sama kaki adalah sama. Ketiga, jika dua garis lurus berpotongan, sudut-sudut yang berhadapan sama besar. Keempat, jika satu segitiga memiliki dua sudut dan satu sisinya sama dengan segitiga lainnya, kedua segitiga itu sama dalam segala hal. Kelima, setiap sudut yang ditulis daam setengah lingkaran adalah sudut siku-siku.