Anggaran Bagi Nelayan Sumenep Masih Minim

Madurapers
Seorang kuli angkut ikan saat membawa hasil tangkapan ikan di pesisir Ambunten Tengah Kabupaten Sumenep. (Sumber Foto: Istimewa)

Menurutnya, hibah tersebut setiap kelompok tidak sama. Artinya menyesuaikan dengan proposal yang telah diajukan oleh kelompok nelayan yang terdaftar di Dinas Perikanan setempat.

“Kemudian kita survei ke lapangan. Jika nelayan benar benar membutuhkan kita berikan,” tegasnya.

Meskipun anggaran hibah dinilai kecil, tetapi pembinaan dan pendamping kepada masyarakat tetap dilakukan kepada 19 kecamatan yang memiliki pesisir.

“Tetap kita pantau, khawatir kelompok yang diberikan bantuan dijual, jadi kita tetap monev mereka. Cuman karena adanya pendemi kita sudah jarang. Bahkan pendemi juga membatasi aktivitas kita para nelayan,” paparnya.

Edie juga menilai bahwa, minimnya anggaran tahun 2021 disebabkan karena pandemi Covid-19. Di mana pemerintah melalukan refocusing anggaran untuk penanganan Covid-19.

Bahkan, pihaknya optimistis tahun 2022 akan membuat sentra ataupun kawasan rajungan di Desa Tanjung Kecamatan Saronggi.

“Kedepannya, pruduk rajungan ini bisa menjadi ikon kota Sumenep, jadi wisatawan yang datang ke Sumenep bisa bawa oleh-oleh dari rajungan,” pungkasnya.