Banggar DPR RI Desak Bubarkan WTO, IMF, dan Bank Dunia karena Kebijakan Tarif AS Melanggar Prinsip Multilateral

Madurapers
Said Abdullah, Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dari Fraksi PDI-Perjuangan. Ia menyatakan bahwa kebijakan tarif AS melanggar prinsip multilateral, kerenanya WTO, IMF, dan Bank Dunia apabila tak bisa menjalankan tugas secara adil agar dibubarkan.
Said Abdullah, Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dari Fraksi PDI-Perjuangan. Ia menyatakan bahwa kebijakan tarif AS melanggar prinsip multilateral, kerenanya WTO, IMF, dan Bank Dunia apabila tak bisa menjalankan tugas secara adil agar dibubarkan. (Foto: Dok/Andri, 2025)

Ironisnya, menurut Said, ketika produk manufaktur AS kalah bersaing dan neraca perdagangannya mengalami defisit, negara tersebut justru memberlakukan tarif secara sepihak. Ia menegaskan bahwa tindakan ini melanggar prinsip dasar perdagangan bebas yang selama ini mereka gaungkan.

“Ini jelas menyalahi ‘rukun iman’ perdagangan bebas, yakni perdagangan tanpa hambatan tarif. Kenapa WTO diam?” Tegas Politisi Fraksi PDI-Perjuangan ini.

Ia mempertanyakan fungsi nyata lembaga internasional tersebut, yang tampaknya hanya aktif jika mendukung kepentingan negara-negara besar. Ia menilai lembaga itu bungkam ketika kepentingan mereka terganggu dan tidak lagi menjalankan fungsi secara adil.

“Diamnya WTO makin menegaskan bahwa kelembagaan WTO hanya diperlukan bila sejalan dengan kepentingan negara-negara maju seperti AS. Bila tidak sejalan, tidak diperlukan lagi,” ujarnya.

Said Abdullah menilai, jika lembaga seperti WTO, IMF, dan Bank Dunia sudah tidak mampu menjalankan tugasnya secara adil, maka pembubaran menjadi solusi terbaik. Ia menyatakan, “Daripada keberadaannya seperti tidak ada. Buat apa kita iuran ada WTO, IMF dan Bank Dunia kalau nyatanya malfunction, malah habiskan biaya tiada guna.”

Namun, ia masih menyisakan harapan bahwa jika dunia internasional menganggap keberadaan lembaga tersebut penting, perlu ada komitmen kolektif untuk memperkuat dan menyempurnakan peran mereka. Ia menegaskan bahwa kolaborasi internasional harus ditingkatkan.

“Kalau kita memandang penting, masih ada secercah harapan. Mari kita bergandengan lebih erat, membulatkan tekad, kuatkan dan sempurnakan kembali WTO, IMF dan Bank Dunia sebagai jalur penyelesaian internasional yang lebih adil,” pungkasnya.