Seorang warga membenarkan betapa cepatnya kerusakan muncul.
“Proyek ini baru sekitar dua bulan selesai dikerjakan, Mas. Tapi sudah banyak yang retak,” ungkap seorang warga yang meminta identitasnya dirahasiakan.
Hingga berita ini diterbitkan, Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Dinas PUPR Sampang, Amirul Kusnan, belum memberikan keterangan meski telah dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp.
Sikap diam tersebut semakin menambah tanda tanya publik mengenai kualitas material yang digunakan, proses pengawasan proyek, dan dugaan praktik pekerjaan asal jadi yang masih kerap terjadi.
