Hingga saat ini kondisi masih dibuat kalang kabut dengan merebaknya mafia alat kesehatan, harga PCR dan antigen yang dianggap belum merata oleh BEMNUS, walaupun hal itu sudah ada instruksi dari Presiden yang mengindikasikan buruknya kinerja Menteri Kesehatan hari ini. Bahkan menurutnya di berbagai daerah, obat Covid-19 masih sulit untuk didapat.
“Permainan harga PCR (Polymerase Chain Reaction) masih terjadi, malah ada cara baru untuk mengelabuhi instruksi Presiden soal harga tes PCR, Lab dan Klinik, ini main di waktu dikeluarkannya hasil tes PCR dan memakai paket reguler dan platinum. Harusnya Menteri Kesehatan dari awal mengantisipasi hal-hal demikian,” urainya.
Kata Eko, persoalan yang terjadi di tubuh Kemenkes RI ini, disebabkan oleh tidak adanya basic kedokteran atau kesehatan dari diri Menkes saat ini. Sebab berdasarkan rekam jejak, Menkes memang tidak memiliki latar belakang kedokteran.
“Bagi saya hal ini wajar terjadi, sebab kita bisa melihat rekam jejak dari pak Menkes yang bukan dari kedokteran atau kesehatan. Maka dengan ini kami meminta kepada Presiden untuk mengganti Mentri Kesehatan dengan yang lebih berkompeten, serta diperkuat dengan basic keilmuan kesehatan yang paham akan kondisi kesehatan seluruh masyarakat Indonesia,” desak Eko.
Dia juga menambahkan, pada akhir minggu ini pihaknya akan bergerak untuk mengawal isu kesehatan yang ada di daerah. Agar dapat terlihat jelas capaian kinerja Kemenkes RI.