Capaian PAD Sampang Awal Triwulan III-2025 Berada di Angka Moderat

Madurapers
Capaian Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Sampang awal Triwulan III-2025. Data DJPK Kemenkeu per Selasa (15/07/2025) menunjukkan di angka moderat, yakni sebesar Rp211,11 miliar atau 50,23 persen dari total pagu anggaran sebesar Rp420,25 miliar.
Capaian Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Sampang awal Triwulan III-2025. Data DJPK Kemenkeu per Selasa (15/07/2025) menunjukkan di angka moderat, yakni sebesar Rp211,11 miliar atau 50,23 persen dari total pagu anggaran sebesar Rp420,25 miliar. (Foto: Madurapers, 2025)

Porsi terbesar sektor pembentuk PAD berasal dari Retribusi Daerah yang menyumbang Rp158,61 miliar atau 75,13 persen dari total realisasi PAD (Rp211,11 miliar). Namun kinerja sektor ini terbilang masih rendah jika dibandingkan dengan nilai targetnya yang besar, yakni masih mencapai 46,61 persen pagu anggaran (Rp340,30 miliar).

Sebaliknya, porsi terkecil berasal dari Hasil Pengelolaan Kekayaan yang Dipisahkan dengan kontribusi Rp5,54 miliar atau hanya 2,62 persen dari total realisasi PAD. Ini menunjukkan belum maksimalnya pemanfaatan aset daerah yang dikelola secara mandiri.

Sementara itu, Pajak Daerah berkontribusi sebesar Rp30,81 miliar atau 14,60 persen dari total realisasi PAD. Capaian ini menandakan perlunya perbaikan sistem pemungutan dan pengawasan perpajakan daerah di Kabupaten Sampang.

Sektor Lain-lain PAD yang Sah justru menyumbang Rp16,15 miliar atau sekitar 7,65 persen dari total realisasi PAD. Meski angkanya kecil, keberhasilannya melampaui target patut dijadikan acuan pengelolaan di sektor lainnya.

Kinerja PAD Sampang secara keseluruhan pada awal Triwulan III-2025 belum menunjukkan capaian yang merata. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang perlu mengevaluasi kinerja OPD pengelola pendapatan dan segera menyusun strategi konkret.

Jika kondisi ini dibiarkan, potensi PAD akan terus terhambat dan pembangunan daerah pun tersendat. Ketergantungan pada sektor retribusi yang belum maksimal jelas merupakan sinyal bahwa Sampang membutuhkan reformasi fiskal yang serius.