Selain itu, lanjut Bustanul Arifin, tidak hanya proyek sayap jembatan saja yang mengalami kerusakan, tapi ada salah satu proyek pengaspalan di Dusun Dekok sepanjang 150 meter rusak parah, meskipun baru selesai dikerjakan tahun 2024.
“Ada lagi mas pengaspalan jalan di Dusun Dekok Laok hancur lebur. Sumber dananya dari pokmas (kelompok masyarakat) dikerjakan tahun 2024. Itu katanya sih sisa anggaran tahun 2023, tapi dikerjakan di tahun 2024,” terangnya.
Besar harapan, peristiwa ini menjadi bahan evaluasi menyeluruh pihak yang memiliki wewenang dan menindaklanjuti temuan agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.
Untuk tujuan advokasi sosial, awak media ini akan terus menggikuti perkembangan informasi dari pihak-pihak yang memiliki wewenang atas amburadulnya proyek yang berlokasi di Desa Tanah Merah Dajah, Bangkalan, sehingga proyek tersebut diperbaiki sesuai dengan perencanaan proyek.