Disinyalir Korupsi Anggaran Renovasi Sekolah, Pengerjaan SDN Dumajah 4 Tanah Merah Terancam Dilaporkan ke Polda

Madurapers
Berdasarkan Pantauan media ini, terlihat bahwa renovasi di UPTD SDN Dumajah 4 Tanah Merah banyak pengerjaan yang tidak sesuai sehingga terkesan hanya ditempel semin dan tanpa dibongkar diganti bata, (Simber : Madurapers,2024). 

Bangkalan – Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) pendidikan Sekolah Dasar (SD) Dumajah 4, Kecamatan Tanah Merah, Kabupaten Bangkalan menjadi sorotan atas dugaan kuat korupsi terkait pengerjaan asal-asalan serta tidak beraturan, Sabtu (31/08/2024).

Renovasi anggaran 600 juta di SDN Dumajah 4.

Pasalnya, besaran anggaran pagu untuk renovasi SDN Dumajah 4 tersebut senilai Rp 600 juta. Namu, pengerjaannya sangat buruk hingga menjadi atensi bagi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bangkalan H. Musawwir, bahkan terancam akan dilaporkan ke Polda Jatim.

Terlihat pengerjaan abal-abal dengan habiskan pagu anggaran 600 juta.

Berdasarkan pantauan awak media madurapers, UPTD SDN Dumajah 4 terletak di Desa Dumajah, Kecamatan Tanah Merah, Kabupaten Bangkalan yang diduga habiskan anggaran sebesar Rp 600 juta. Hal itu terkesan habiskan anggara secara cuma-cuma, sehingga dinilai pengerjaan tersebut tak layak menghabiskan anggaran sebesar itu.

Nampak bata yang diganti tampa dibongkar.

Sorotan itu memicu salah satu anggota DPRD Kabupaten Bangkalan, H. Sawwir mempertanyakan buruknya pengerjaan renovasi di SDN Dumajah 4. Bahkan, menurutnya tak layak dikatakan renovasi, melainkan ditambal sulam. Tentu, ia menilai pengerjaan tersebut dikejakan secara asal-asalan jika mengacu pada anggaran yang cukup besar.

“Awalnya saya yang mengajukan anggaran renovasi di SDN Dumajah 4 itu, saya melihat miris dengan keadaan sekolah di daerah saya seperti itu. Lalu, saya ajukan dengan harapan untuk betul-betul diperbaiki dengan baik sesuai aturan. Karena anggarannya cukup besar, pagunya 600 juta” ujar Politikus senior itu, Sabtu (31/08/2024).

Lebih lanjut, dirinya mengaku kecewa atas pengerjaan renovasi yang terkesan hanya ditempel-tempel saja, artinya tidak sepadan dengan anggaran sebesar itu. Kekecewaan itu memantik H. Musawwir untuk bertindak berdasarkan pengerjaan yang tidak becus.

“RAB nya bagaimana ini kok bisa pengerjaan seperti ini. Toh, walapun sesuai RAB saya yakin pembuatan RAB nya abal-abal. kalau pengerjaannya seperti ini jelas besar korupsinya, kalau tidak dikerjakan dengan baik, maka akan dilaporkan kepada yang berwajib,” tegas dia kepada media ini.