Ekonomi Tumbuh 5,31 Persen, Kinerja Pemulihan Ekonomi Makin Solid dan Menguat

Madurapers
Puteri Komaruddin
Tanggapan layar di unggahan video Puteri Komaruddin, anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, di akun Instagramnya (Sumber: akun Instagram PuteriKomaruddin, 2023).

Jakarta – Anggota Komisi XI DPR RI Puteri Komarudin menyebut kinerja pemulihan ekonomi saat ini makin solid dan terus menguat, Sabtu (11/2/2023).

Hal itu sebagaimana ditunjukkan dari laporan yang disampaikan oleh BPS yang mencatat pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun 2022 berhasil mencapai 5,31 persen (yoy). Torehan pertumbuhan ini, menurutnya, sekaligus menjadi yang tertinggi sejak tahun 2014.

“Saat ekonomi global masih pasang surut, ekonomi kita justru konsisten tumbuh di atas 5 persen sepanjang kuartal di tahun 2022. Ini jadi capaian tertinggi pasca krisis akibat pandemi, bahkan selama periode pemerintahan Bapak Presiden Joko Widodo,” kata Puteri.

Menurut data BPS, pertumbuhan ekonomi Indonesia secara berturut-turut dari kuartal I sampai IV pada tahun 2022 mencapai 5,02 persen (yoy); 5,46 persen (yoy); 5,73 persen (yoy); dan 5,01 persen (yoy).

Sedangkan, pertumbuhan ekonomi secara kumulatif per tahun sejak tahun 2020 hingga 2022 yaitu -2,07 persen (yoy); 3,70 persen (yoy); dan 5,31 persen (yoy).

“Tahun 2019 kemarin, Produk Domestik Bruto (PDB) kita tumbuh 5,02 persen. Sekarang, ekonomi kita tumbuh 5,31 persen. Artinya, kita sudah kembali pada level sebelum pandemi,” kata politisi Golkar ini.

“Ini patut dibanggakan. Berkat dukungan seluruh masyarakat atas kebijakan pemerintah, khususnya kebijakan penanganan pandemi berhasil membawa kita keluar dari situasi krisis dengan sangat impresif,” lanjut kata politisi Golkar.

Lebih lanjut, BPS menyebut mayoritas komponen pengeluaran pada triwulan IV-2022 tumbuh positif. Ekspor mampu tumbuh tinggi sebesar 14,93 persen (yoy) karena didorong windfall komoditas unggulan.

Sementara itu, impor tumbuh 6,25 persen (yoy) yang didorong kenaikan impor bahan barang modal dan bahan baku.

“Konsumsi rumah tangga masih jadi tumpuan ekonomi kita dengan kontribusi 51,65 persen dan mampu tumbuh sebesar 4,48 persen. Artinya, konsumsi masih terjaga seiring program perlindungan sosial yang diramu KPC-PEN, seperti Kartu Prakerja, BLT BBM, Bantuan Subsidi Upah, subsidi energi, subsidi KUR, hingga dukungan APBD,” katanya.