Sektor industri pengolahan masih menjadi tulang punggung ekspor nonmigas dengan kontribusi US$7,65 miliar. Kinerja ini meningkat tipis 2,11 persen, namun tetap menunjukkan tren positif.
Ekspor hasil pertanian tumbuh signifikan sebesar 46,57 persen, menandai pergeseran kontribusi dari sektor primer. Kenaikan ini menunjukkan upaya diversifikasi sektor ekspor mulai membuahkan hasil.
Sebaliknya, ekspor dari sektor pertambangan dan lainnya merosot tajam hingga 40,81 persen. Penurunan ini mencerminkan tantangan struktural pada sektor ekstraktif.
Peningkatan pada komoditas pertanian seperti kakao memperlihatkan potensi besar untuk terus dikembangkan. Pemerintah daerah dapat mendorong hilirisasi agar nilai tambah produk lebih optimal.
Secara keseluruhan, ekspor Jawa Timur menunjukkan tren pertumbuhan moderat dengan potensi pergeseran sektor unggulan. Optimalisasi sektor pertanian dan industri pengolahan menjadi kunci menjaga momentum ekspor ke depan.
