Teori perilaku konsumen dalam ilmu ekonomi mengkaji perilaku beli panik ini. Teori tersebut menjelaskan bagaimana tindakan kolektif seperti penimbunan barang dan penarikan dana besar-besaran bisa terjadi.
Perilaku ini menciptakan kekurangan stok barang di pasaran, meski kelangkaan tersebut seringkali hanya persepsi. Ketakutan masyarakat menciptakan permintaan yang tinggi, yang akhirnya memicu krisis baru.
Ketika stok barang menipis, harga otomatis melonjak dan memicu inflasi. Kondisi ini merugikan semua pihak, terutama masyarakat kelas menengah ke bawah.
Para pelaku usaha pun terdorong menaikkan harga karena permintaan yang melonjak. Situasi ini memperburuk keadaan dan membuat krisis ekonomi semakin sulit diatasi.
Pemerintah dan pelaku pasar harus mengedukasi masyarakat untuk tetap tenang dan rasional. Upaya ini penting untuk mencegah panic buying yang bisa memperparah krisis yang sedang berlangsung.