Gonjang-ganjing Pendidikan di Bangkalan

Madurapers
Foto Penulis

Biarkan wali murid memilih sendiri jenis kain seragam anaknya sesuai kemampuan ekonomi keluarga. Karena sejatinya belajar di sekolah untuk menghilangkan kebodohan dan menambah pengetahuan bukan menyamakan jenis dan bentuk kain seragam. Juga buka menyamakan model jahitan seragam.

Jika permasalahan ini terus berlanjut di Bangkalan jangan bermimpi besar bahwa indeks pembangunan manusia (IPM) semakin meningkat. Bisa dipastikan IPM Bangkalan semakin tertinggal, yang awalnya peringkat kedua dari bawah bisa-bisa menjadi nomor satu dari bawah se-Jawa Timur, miris sekali.

Salah satu indikator kemajuan IPM adalah pengetahuan, yang mana pengetahuan ini diperoleh melalui proses pendidikan yang ada di Indonesia termasuk di Bangkalan itu sendiri. Sangat disayangkan apabila pendidikan di Bangkalan masih dengan kasus yang sama, yaitu pungli sedemikian rupa.

Pendidikan yang kita kenal sudah menjadi kebutuhan dasar setiap manusia khususnya generasi penerus bangsa. Dengan tingkat pendidikan yang baik serta berkualitas bisa dipastikan Bangkalan memiliki kesempatan untuk bersaing bahkan bisa melebihi daerah-daerah lain.

Seharusnya melalui dunia pendidikan yang ada dapat meningkatkan kemajuan dari segi pengetahuan. Hal ini untuk membantu peningkatan IPM yang masih keteteran.

Pentingnya pendidikan akan sangat menentukan arah dari suatu daerah ke depan. Jika pendidikan di suatu daerah tidak berkualitas atau malah bobrok dapat dipastikan bahwa indeks pembangunan manusia (IPM) atau sumber daya manusia (SDM) Kab. Bangkalan akan terus mengalami kemunduran.

Kita ingin Bangkalan mampu bersaing.

 

***Hasani adalah mahasiswa STIUDA Bangkalan