Dirinya juga menyampaikan, maksud dari guyonan tersebut adalah untuk memberi semangat kepada masyarakatnya. Akan tetapi hal itu malah berbalik arah dijadikan senjata untuk menyerang dirinya.
“Masak iya saya bilang seperti itu di depan Kapolsek, kan gak masuk akal, jadi itu hanya guyonan. Buktinya pada saat saya bilang seperti itu, semua tertawa,” dalihnya.
Menurut Joko, awal beredarnya video tersebut dari salah satu sekretaris desa (Sekdes) dan durasinya selama 7 menit 24 detik. Lain dari pada itu dirinya menduga ada Sekdes yang tidak senang terhadapnya, sehingga berusaha menjatuhkan.
“Awalnya yang mengirim itu adalah sekretaris desa (Sekdes) dan videonya full, kurang lebih 7 menit 24 detik. Setelah itu ngirim ke Satgas Covid-19 Batang-batang dengan grup (WhatsApp: red.) Sekdes. Mungkin ada Sekdes yang tidak senang kepada saya, mungkin karena saya sudah dekat dengan waktu mutasi, kan tidak tahu niatnya orang. Apalagi saya mau pensiun,” paparnya.
Saat ditanya keberadaan video full yang berdurasi 7 menit 24 detik itu, pihaknya mengaku tidak punya.
“Kalau yang lengkap saya gak punya, tapi sudah diklarifikasi sama media center milik kabupaten,” pungkas Joko.
