Opini  

Jalan Ninja PKB Menuju NKRI yang Makmur dan Sejahtera (Sebuah Refleksi Diambil dari Pidato Gus Muhaimin dalam Munas VI PKS)

Madurapers
Mahrus Ali (Wakil Ketua LKN DPP PKB)/ Foto: Madurapers.com

Bangsa yang besar bukanlah bangsa yang berdiri di atas kekayaan sumber daya alam semata, melainkan bangsa yang menanamkan harapan (asa) dan cita-cita dalam setiap denyut nadi warganya. Asa adalah cahaya yang menggerakkan, sedangkan cita-cita adalah arah yang menuntun perjalanan. Tanpa keduanya, pembangunan hanya menjadi deretan angka di atas kertas, tidak pernah menyentuh kesejahteraan rakyat. Maka, penting bagi seluruh komponen bangsa untuk terus memupuk semangat kebersamaan dalam menjaga keberlangsungan pembangunan menuju Indonesia yang makmur dan sejahtera.

Persatuan sebagai Ruh Bangsa

Kebersamaan adalah modal sosial yang paling kokoh. Pembangunan tidak akan pernah berhasil jika hanya diemban oleh segelintir orang yang berada di kursi kekuasaan. Ia membutuhkan keterlibatan aktif masyarakat, gotong royong antarwarga, serta komitmen dari setiap elemen bangsa. Kebersamaan itulah yang menjadikan pembangunan bukan sekadar program pemerintah, melainkan gerakan kolektif yang mampu menjawab kebutuhan nyata masyarakat dari desa hingga kota, dari pesisir hingga pegunungan.

Hal ini sejalan dengan pesan KH. Hasyim Asy’ari, pendiri Nahdlatul Ulama, yang menegaskan bahwa “kekompakan dan persatuan adalah ruh utama dalam merawat negeri ini.” Fatwa Resolusi Jihad yang beliau keluarkan pada 1945 adalah bukti nyata bahwa menjaga bangsa tidak cukup dengan senjata, tetapi juga dengan semangat moral dan spiritual. Dari warisan beliau, kita belajar bahwa persatuan dan kebersamaan adalah modal utama untuk menggapai cita-cita nasional.

PKB dan Jalan Pemberdayaan

Dalam konteks kekinian, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) melalui Ketua Umum Gus Muhaimin Iskandar, selalu menempatkan dirinya sebagai garda terdepan yang terus menyuarakan pentingnya mengubur kepentingan elektoral sesaat demi tercapainya pemberdayaan yang nyata. PKB meyakini bahwa politik sejati bukan hanya tentang memenangkan pemilu, tetapi tentang bagaimana setiap kekuasaan yang diberikan rakyat benar-benar kembali untuk rakyat dalam bentuk kemajuan dan kesejahteraan.

Politik yang berpihak kepada rakyat bukanlah politik citra, melainkan politik kerja. PKB hadir untuk memastikan bahwa petani, nelayan, buruh, santri, guru, hingga kaum muda mendapatkan ruang berdaya yang nyata. Inilah wujud mengintegrasikan cita-cita kebangsaan dengan pemberdayaan sosial ekonomi yang berkelanjutan.