Bahkan selain berpotensi terjadi kebocoran data dan pemalsuan barcode, Rahman juga menilai kartu vaksin yang dicetak tidak efektif.
“Saya kira dengan adanya aplikasi PediliLindungi, maka kartu itu sudah tidak efektif. Karena dengan pakai HP Android itu sudah bisa,” tegasnya.
Jika keinginan masyarakat adalah efektivitas dan mudahnya penggunaan sertifikat vaksin, maka pria yang juga menjabat sebagai Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumenep ini, menyarankan untuk menggunakan aplikasi saja karena menurut dia lebih murah dan efektif.
“Saran saya lebih baik memanfaatkan aplikasi, dari pada membuat kartu, karena lebih efektif,” pungkasnya.
Saat awak media madurapers.com menghubungi nomor yang tercantum di pamflet yang dimuat di akun instagram @sumenepsuperhits tersebut, yang bersangkutan tidak merespon, padahal dari nada tunggu saat dihubungi, nomor itu aktif.