“Demi Allah pasti saya berhentikan. Pokoknya ingat, bilang ke Holis dan Deki wajib layani Bu Kasat, jangan sampai ada apa-apa dengan keluarga saya. Jangan sampai mobil itu tidak dicat merah, sekarang juga kamu telfon Deki. Selesai ujian, Deki harus ngecek plat merah mobil warna putih,” ucapnya.
Parahnya lagi, Purwo menegaskan bahwa tindakannya ini tidak pernah main-main, hingga terlontar ancaman pembunuhan.
“Ingat, jika sampai ada apa-apa pada keluarga saya, saya bunuh kamu, ngerti!”
Beredarnya audio tersebut, jurnalis madurapers.com mencoba mengkonfirmasi kepada Purwo, pihaknya mengakui jika hal tersebut diucapkannya tanpa sengaja alias khilaf.
“Kebetulan kemarin anak saya apes, tapi sudah diklarifikasi. Sudah dipanggil orangnya. Ini hanya masalah internal sopir saya, tidak ada tujuan lain, cuma gertakan mengingatkan,” katanya melalui sambungan selulernya.
Dia pun kembali bersumpah, jika ucapan yang dinyatakannya dalam rekaman audio tersebut semata-mata hanyalah bentuk kekhawatiran pada keluarganya.
“Sumpah demi Allah hanya gertakan mengingatkan saja. Nggak ada tujuan lain,” tutupnya.
