Yogyakarta – Di saat banyak mahasiswa sibuk merawat citra diri dan mengejar popularitas digital, Mahrus Ali memilih jalan yang berlumpur secara harfiah.
Pemuda asal Bangkalan, Madura, ini memadukan dunia kampus dan kandang sapi dengan elegan, membuktikan bahwa kerja keras dan intelektualitas bisa berjalan seiring.
Lahir pada 17 Maret 2003, Mahrus kini tercatat sebagai mahasiswa aktif di Universitas Alma Ata Yogyakarta, jurusan Ekonomi dan Perbankan Syariah.
Namun di balik rutinitas akademiknya, ia mengelola peternakan sapi dengan dua kandang besar. Satu di Lonbilleh, Kokop, Bangkalan, dan satu lagi di Pajanhan, Guwosari, Bantul, Yogyakarta.
“Saya tidak ingin pendidikan hanya berhenti di ruang kuliah. Saya ingin membuktikan bahwa ilmu ekonomi juga bisa hidup di kandang sapi,” ujar Mahrus kepada Madurapers, Senin (20/10/2025).
Ketertarikan Mahrus pada dunia peternakan berakar dari masa kecilnya. Ia tumbuh dalam keluarga peternak sapi di Madura daerah yang dikenal sebagai Pulau Sapi, karena relasi kultural masyarakatnya yang erat dengan hewan ternak ini.
Awalnya, ia hanya membantu usaha sang ayah. Namun semangat dan keberaniannya membuat Mahrus kemudian merintis usaha mandiri bernama Sarjana Farm, yang kini telah berkembang menjadi PT Peternakan Sarjana Mandiri didirikan secara resmi pada usia 22 tahun.
“Nama ini bukan kebetulan. Saya ingin setiap langkah saya sebagai sarjana punya makna. Bahwa pengetahuan akademik bisa memperkuat tradisi keluarga dan membawa kemandirian ekonomi,” tuturnya.
Sejak berdiri pada 2014, peternakan Mahrus telah menjual lebih dari 800 ekor sapi ke berbagai wilayah seperti Kalimantan, Bali, dan Banjarmasin.