Hal yang sama juga dirasakan oleh Ibu Mujiati, Penjahit Super Bentul Wonokromo. Sejak ditinggal suaminya meninggal 30 tahun lalu, ia menghidupi tiga anaknya dengan jadi penjahit.
Bahkan, hingga punya empat cucu, ia terus semangat menjahit. Semangatnya tak pudar meski usianya sudah 62 tahun, dia pun tak mau kalah dengan penjahit muda lainnya.
“Akhir-akhir ini memang sepi jahitan karena pandemi. Saya berpikir bagaimana caranya supaya dapat garapan jahit? Carinya di mana? Saya sampai bingung. Dari situ saya didatangi tim Super untuk diajak bergabung dan akhirnya bergabung hingga sekarang,” kata Ibu Mujiati.
Bahkan, ia pun mengajak beberapa tetangga untuk membantunya dengan pekerjaan sederhana seperti melipat, menyeterika, dan juga membersihkan bekas benang. “Jadi, berkah itu harus dibagi-bagi,” katanya.
Bu Mujiati adalah satu dari 316 penjahit yang bergabung menjadi Penjahit Super tahun ini. Memasuki tahun 2022, tim Super menjangkau lebih banyak penjahit di Kota Surabaya, yang mana sebagian besar adalah Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
Sementara itu, Kepala Bidang Pemberdayaan Usaha Mikro Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah serta Perdagangan Risdiana Kusumawati menjelaskan bahwa awal kebangkitan UMKM Jahit pada saat PPDB, yang mana pada waktu itu para wali murid merasa keberatan dengan harga seragam yang ditawarkan oleh sekolah.
Hal ini disikapi oleh Wali Kota Eri dengan menantang UMKM Konveksi untuk produksi seragam sekolah dengan standar industri.
“Tantangan ini dijawab oleh UMKM Konveksi dengan melakukan produksi kembali. Agar tidak hanya mendapat order tetapi saling memberdayakan sesama UMKM, akhirnya mereka bergabung dalam koperasi yang diberi nama program Surabaya Perkasa (Super),” kata Risdiana.
Dengan adanya sinergi ini, para UMKM terutama konveksi bisa mendapatkan akses permodalan, bisa mendapatkan harga pembelian yang murah karena pembelian dikoordinir menjadi satu oleh Koperasi, dan mereka bisa menjual dengan harga yang lebih kompetitif.
“Keuntungan yang lain adalah mereka mendapat tambahan keterampilan dengan cara menjual di marketplace, serta tambahan penghasilan karena produk mereka tidak hanya bisa dinikmati oleh masyarakat Surabaya saja tetapi oleh masyarakat dari manapun,” kata dia.
Oleh karena itu, ia berharap ke depannya jumlah UMKM Konveksi yang bergabung dalam program Super bisa semakin bertambah, dan penghasilan mereka juga semakin meningkat, sehingga menunjang pertumbuhan ekonomi Kota Surabaya.
