Opini  

Kisruh PMII Bangkalan Berujung Dualisme, Kader PMII Bangkalan Pertanyakan Keberadaan IKA PMII

Muhammad Rajib Sofyan, Kader PMII Bangkalan (Dok. Madurapers,2023).
Muhammad Rajib Sofyan, Kader PMII Bangkalan (Dok. Madurapers,2023).

Dualisme kepemimpinan memang menjadi mimpi buruk bagi setiap organisasi. Tak hanya soliditas internal yang terbelah, perebutan keabsahan sang pemimpin beserta gerbong loyalis atau saya menyebut kroni-kroninya itu banyak memengaruhi sepak terjang organisasi termasuk tingkat elektoral kader yang bergemuruh.

Itulah yang terjadi pada organisasi kaderisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Bangkalan yang terjerumus dalam egosentrisme haus akan kekuasaan, sehingga melahirkan dualisme yang membelit pada tubuh organisasi PMII Bangkalan dan menjadikan daftar catatan hitam perpecahan.

Berawal dari penyelenggaraan Konferensi Cabang (Konfercab) PMII Bangkalan pada bulan Desember 2022 lalu, sampai saat ini menuai polemik berkepanjangan, sehingga melahirkan klaim antar pihak sahabat Sofiulloh dan sahabat Syamsul Hadi yang masing-masing melegitimasi sebagai pimpinan organisasi PMII cabang Bangkalan.

Meskipun kisruh perebutan pucuk kepemimpinan organisasi itu telah menjadi bagian dinamika perpolitikan dan demokrasi sejak lama. Namun sebagai organisasi kaderisasi melihat konflik internal yang tak kunjung usai adalah beban moral bagi kebesaran organisasi PMII itu sendiri.

Kisruh internal PMII Bangkalan yang berujung pada dualisme perebutan kekuasaan dan mencuat ke permukaan dan menjadi konsumsi publik secara luas dapat dipandang sebagai puncak dari timbunan berbagai konflik di dalam organisasi yang tak pernah selesai.

Tinggalkan Balasan

Eksplorasi konten lain dari Madurapers

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca