Kuliah untuk Kerja, Begitukah?

Ilustrasi

Suatu ketika, saat saya sedang berbincang santai dengan teman-teman santri, salah seorang dari mereka terheran-heran ketika saya menceritakan bahwa pemuda di desaku yang terjun ke dunia pendidikan hanya bisa dihitung jari, rata-rata hanya berhenti di jenjang MA atau SMA, padahal desaku menurut mereka dekat dengan jalan raya. 

Kenapa stuck di Aliyah, kok tidak lanjut ke jenjang yang lebih tinggi? Untuk menjawab pertanyaan itu saya pikir tidak mudah. Ya, ada saja orang bertanya, “kamu akan jadi apa kalau kamu melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi?”.  Pertanyaan “kamu akan menjadi apa?” adalah sebuah pertanyaan tentang capaian dan hasil setelah lulus kuliah. Pertanyaan ini tidak berangkat dari ruang kosong melainkan melihat realita sebenarnya, mengingat memang banyak pengangguran setelah kuliah. Namun pertanyaan selanjutnya, mengapa pertanyaan ini muncul? Apa memang benar sekolah tinggi-tinggi hanya untuk bekerja?

Sebagian besar masyarakat kita masih memiliki kesalah-pahaman dalam mengaitkan antara capaian pendidikan dengan duniawi/materi setelah menyelesaikan jenjang pendidikan di perguruan tinggi. Pertanyaan di atas merupakan kesalahan paradigma yang terkadang akan membuat kita down ketika pertanyaan itu memberondong diri kita masing-masing, apalagi menjadi gunjingan oleh tetangga, alamak!

Begini, memang dunia kerja saat ini rata-rata mensyaratkan tingkat pendidikan tertentu tetapi tidak semua pekerjaan memerlukan ijazah, bukan? Pemikiran seperti di atas bila dibiarkan akan sangat fatal bagi generasi umat dan bangsa karena seakan-akan orientasi pendidikan hanyalah untuk bekerja dan memiliki jabatan tertentu dan di sisi lain lupa dengan kualitas diri yang harus diisi dengan pengetahuan dan pengalaman.

Penulis: Moh. Fadli (Santri PP. Darussholah Pusat (an-Nawawiyah), Pakong Modung Bangkalan , Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Ushuluddin Darussalam (STIUDA))Editor: Shabir

Tinggalkan Balasan

error:

Eksplorasi konten lain dari Madurapers

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca